Menurut Abdul Kadir
(2009:116),“Normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan
pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang
berstruktur baik”.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik
adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut:
1. Mengandung redundansi
(Data disimpan berkali-kali) sesedikit mungkin, dan
2. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi,
dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidak konsistenan.
Normalisasi sendiri dilakukan melalui
sejumlah langkah.Setiap langkah berhubungan dengan bentuk normal (Normal Form)
tertentu. Dalamhal ini yang disebut bentuk normal adalah suatu keadaan relasi
yang dihasilkan oleh penerapan aturan-aturan sederhana yang berhubungan dengan
dependensi fungsional terhadap relasi tersebut.(Hoffer, dkk, 2005) dalam buku
Abdul Kadir (2009:116). Yang dimaksud dengan aturan-aturan tersebut dan juga istilah
dependensi fungsional yang dibahas belakangan.
Tahapan bentuk normal dalam normalisasi dapat berupa:
Bentuk normal pertama (1NF/First normal form).
Bentuk normal kedua (2NF/Second normal form).
Bentuk normal ketiga (3NF/Third normal form).
Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF/Boyce-Code normal form).
Bentuk normal keempat (4NF/Fourth normal form).
Bentuk normal kelima (5NF Fifth normal form).
Salah satu membuat normalisasi adalah untuk memastikan bahwa model
data relasional dapat berjalan dengan baik. Bentuk-bentuk normalisasi terdiri
dari beberapa bagian diantaranya:
1. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form).
Bentuk ini merupakan kumpulan data
yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa
saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikelompokkan apa adanya sesuai
dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form).
Bentuk normal kesatu terpenuhi jika sebuah
tabel tidak memiliki atribut dengan domain nilai yang sama. Pada tahap ini
dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu
harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel dan
setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value).
Syarat normal kesatu (I NF) antara lain:
Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu
record demi sarecord nilai dari field berupa ”automic value”.
Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
Telah ditentukan primary key untuk tabel/relasi tersebut.
Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
3 . Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form)
Bentuk normal kedua terpenuhi jika
pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional (KF) pada
key primer secara utuh. Sebuah tabel dikatakan memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya bersifat parsial
(hanya bergantung pada sebagian dari key primer).
4 . Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form)
Bentuk normal tahap ketiga (3NF)
merupakan kriteria alternatif, jika kriteria BCNF yang ketat tidak dapat
terpenuhi. Sebuah tabel dikatakan berada dalam Bentuk Normal tahap Ketiga
(3NF), jika untuk setiap KF dengan notasi X → A, dimana A mewakili semua atribut tunggal didalam
tabel yang tidak ada didalam X. Maka X haruslah superkey pada tabel tersebut,
atau A merupakan bagian dari key primer pada tabel tersebut.
5 . Bentuk Normal Keempat (Fourth Normal Form)
Penerapan aturan Normalisai pada tahap
ketiga sesungguhnya sudah sangat memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang
berkualitas baik. Namun demikian, dari sejumlah literatur dapat pula dijumpai
adanya pembahasan tentang Bentuk Normal tahap Keempat (4NF) dan Bentuk Normal
tahap Kelima (5NF).
Bentuk Normal tahap Keempat (4NF)
berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (Multivalued defendency)
pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional.
Sedangkan Bentuk Normal tahap Kelima (5NF) (merupakan nama lain dari
project-join Normal Form atau PJNF) berkenaan dengan ketergantungan relasi
antar tabel (Join Defendency).
Sumber : https://materipendidikankuliah.wordpress.com/2014/04/28/pengertian-data-model e-r-dan-normalisasi-menurut-para-ahli/
http://www.bangpahmi.com/2015/03/pengertian-normalisasi-database-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar